Lima bulan menetap dan menempuh pendidikan di Negeri Paman Sam, Cinta Laura Kiehl boleh berbangga. Selain tercatat sebagai mahasiswi Columbia University (salah satu universitas terbaik di dunia), Cinta pun tetap merintis karier di dunia hiburan.
Berikut cerita Cinta tentang kehidupan kampusnya, rencana rekaman dengan komposer dunia hingga menjajal audisi untuk main di film Hollywood:
Apa kabar? Senang ya akhirnya kesampaian kuliah di Amerika sesuai cita-cita.
Aku baik-baik saja. Kalau cerita soal kegiatan kampusku di sini semuanya sangat menyenangkan. I'm loving it.
Semester ini aku bisa mengambil 7 kelas. Standarnya sih cuma 5 kelas tapi aku maunya bisa selesai dalam waktu 3 tahun. Setahun lebih cepat melanjutkan S2 Hukum ke Harvard University.
Intinya, aku harus belajar ekstra lebih keras. Kalau semester kemarin, walaupun jadwal kelasku padat dan banyak tugas, aku masih sempat nonton, jalan-jalan nyoba restaurant baru sama teman-teman. Nah kayanya semester ini aku engga punya banyak waktu luang karena jauh lebih padat. Tapi ya engga apalah , ini memang tugas yang harus kulakukan kan? Belajar!
Bagaimana pengalaman kuliah di hari pertama?
Aku sih engga pakai persiapan-persiapan yang gimana-gimana, karena seminggu sebelumnya sudah harus masuk untuk orientasi mahasiswa baru, mengenal kampus lebih dekat dengan tur keliling kampus dan kota Manhattan. Sejauh ini semua berjalan dengan lancar, apalagi semua informasi complete di berikan. Sampai jadwal acara untuk beberapa pesta, adaa.
Yang berkesan sih waktu itu ada undangan pesta dari pemerintahan kota (Governor Island). Pesta bagi mahasiswa baru sebagai acara perkenalan yang dibuat untuk bisa mengurangi stres pasca masuk kuliah. Tapi benar kok, waktu masuk kelas pertama kalinya aku memang sempat gugup juga.
Kenapa?
Gugupnya karena mikir, pasti ekspektasi nilainya jauh lebih tinggi daripada di SMU. Tapi untungnya aku bisa dengan cepat mengatasinya. Kelas pertamaku waktu itu, Literatur Humanities, di berikan oleh salah satu pengajar yang luar biasa. Namanya Professor John Rosenberg. Beliau sudah mengajar selama 40 tahun. Orangnya ramah dan baik, jadi akhirnya aku bisa lebih relax mengikuti mata kuliahnya.
Kenapa memilih jurusan psikologi dan ilmu politik?
Aku dari dulu sangat tertarik dengan perilaku manusia. Manusia itu kan punya tingkat kompleksitas yang tinggi dengan segala kemampuannya yang unik. Jadi aku mau tau semuanya. Aku ingin nantinya berguna untuk membantu orang lain. Apalagi kalau khusus untuk anak-anak remaja. Aku sendiri sebagai anak muda paham betul gejolak yang ada, permasalahan dalam hidup yang rumit dan tidak bisa di mengerti, kadang bisa membuat mereka cepat frustasi dan depresi.
Nah aku ingin mencegah mereka melakukan hal-hal yang negatif. Banyak kan yang akhirnya memilih jalan pintas dengan bunuh diri. Aku ingin bisa berperan untuk mencegah hal itu terjadi. Itulah yang bikin aku merasa perlu dan tertarik untuk belajar psikologi.
Sedangkan politik adalah ilmu yang wajib untuk di pelajari. Kita jadi memahami berbagai sistem politik pemerintahan yang berlaku di berbagai negara. Ini juga banyak untungnya. Salah satunya biar bisa jadi modal untuk siap bekerja di PBB. Ha ha ha..
Sudah punya banyak teman baru?
Ya. Mereka semua berasal dari berbagai belahan dunia. Dulu kan di Jakarta aku bersekolah disekolah internasional juga, jadi sudah terbiasa berteman dengan mereka yang berasal dari berbagai negara. Kalau proses bertemannya, ya sama saja seperti yang lain. Kenalan dulu, terus kalau klik ya berteman baik.
Ada pengalaman tak terlupakan?
Kejadiannya kurang lebih 3 bulan lalu. Aku dan temanku pulang ke asrama selepas mencari makan malam. Di tengah jalan, kami lihat ada satu asrama mahasiswa kosong karena habis mengadakan pesta besar-besaran. Penasaran, kami coba masuk dan pura-pura seperti petugas kepolisian yang coba menerobos masuk. Tapi karena asrama itu kosong, akhirnya kami jadi berpikir untuk mengacak-acak asrama itu. Ha ha ha..
Jadi aku sama temanku itu bikin rumahnya makin berantakan. Kaleng dan botol, kami sebarkan di lantai. Kami pun tertawa puas sambil berjalan pulang. Eh, besok paginya tiba-tiba ada teman lain yang kirim SMS, dia dan teman-temannya di hukum membersihkan rumah asrama itu dan dia tidak tau bahwa kami lah yang membuat asrama itu berantakan. Ha ha ha..
Ngomong-ngomong, pernah merasa homesick?
Aku emang ngga pernah ngerasain homesick sampai hari ini. Aku benar-benar menikmati kemandirianku di sini. Aku bisa ngelakuin apa saja dan bebas karena ngga ada yang kenal aku di sini. Tapi semua itu dalam hal yang positif tentunya. Lagian, New York City (NYC) itu tempat yang luar biasa banget. Aku sangat menikmati kehidupanku sebagai mahasiswa saat ini.
Kabarnya sudah mulai rekaman di sana?
Iya, aku senang bisa diajak rekaman oleh Sony Music di Los Angeles (LA) musim panas lalu. Jadi, ceritanya waktu itu aku rapat dengan Sony USA dan mereka tertarik untuk membuatkan dua single lagu. Langsung saja aku terima tawarannya.
Sedikit bocoran, lagunya ini di buatkan oleh penulis lagunya Jenifer Lopez dan Christina Aguilera. Jadi sudah pasti aku bersemangat.
Selama 3 hari aku berada di LA untuk mengerjakan proyek lagu ini. Tiap hari satu lagu selesai di kerjakan dan hari ketiganya di pakai untuk menyempurnakan. Mungkin nanti aku bakalan kolaborasi dengan salah satu penyanyi Amerika untuk dua single ini. Kalau mau tau siapa orangnya, di tunggu saja tanggal mainnya.
Kabarnya sudah ikut casting film Hollywood lain?
Beberapa bulan yang lalu, aku ikut audisi untuk salah satu peran di film Hollywood. Tapi kan persaingan sangat ketat dan berat. Memang sih, pada akhirnya aku ngga dapat peran itu karena yang mendapat peran itu Amanda Seyfried (aktris muda Hollywood berbakat). Sekarang aku sudah bergabung dengan salah satu agensi di Amerika, namanya Luber Roklin Entertainment.
Selama di Amerika, pernah bertemu dengan selebriti dunia?
Ha ha ha.. Pas pesta Hallowen kemarin aku pesta di club yang sama dengan Kim Kadarshian. Asyik banget walaupun kami engga secara langsung ada di pesta yang sama. Kalau bertemu dengan Superstar sih sejauh ini LMFAO, Tiesto dan Avicii yang bertemu secara langsung.
Apa yang tidak disukai tentang NYC?
Kayanya sih enggak ada. Mungkin cuma soal biaya hidup yang cukup tinggi kalau dibandingkan dengan negara lain. Tapi kan kelebihannya banyak, jadi aku betah. Sesering apapun pergi, selalu ada tempat baru yang bisa di lihat, pilihannya banyak.
Ada rencana pulang ke Indonesia?
Segera musim panas tahun ini dan akan tinggal selama sebulan penuh. Horeee!
Oh ya, sudah punya pacar atau belum?
Yup! Yang jelas bukan dari kampus, ha ha ha..
(Tabloid Nova edisi 1248, 23-29 Januari 2012)
********** ((())) **********
hy
BalasHapus